Penguasaan Ruang dan Waktu

Foto diambil oleh Made Kevan

Sesungguhnya hidup ini adalah cara kita belajar membagi waktu dan tempat agar bisa seimbang. Terasa mudah namun susah diterapkan. Memberikan prioritas untuk yang seharusnya diprioritaskan menjadi agak sedikit nemberikan tantangan.

Terkadang kita harus rela mengorbankan sedikit ketenangan batin kita agar satu pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Terutama pada bulan November ini.

Bulan ini ada begitu banyak hal yang harus saya lakukan. Baik dalam keluarga, masyarakat dan pekerjaan. Sebenarnya, apa yang saya lakukan ini tidak menuntut kegiatan fisik yang begitu banyak, namun bebannya secara mental membuat saya lumayan tertantang agar bisa membagi dan mengakomodasinya dengan baik.

Bulan ini banyak hari baik untuk menikah. Kebetulan dua keponakan dan satu adik ipar juga menikah di bulan ini. Ditengah kesibukan tersebut, saya yang sering di-complain istri terlalu workaholic juga mendapati banyak hal yang harus saya selesaikan dalam pekerjaan kantor. Banyak email dan keputusan yang belum bisa saya jawab karena memerlukan konsentrasi sedikit lebih banyak. Pun juga permintaan untuk meeting yang tidak bisa saya sanggupi semua.

Belum lagi permintaan anak – anak dan keluarga untuk waktu saya menemani mereka dan mengerjakan hal – hak kecil yang sebenarnya sangat nyaman bagi saya untuk dilakukan. Namun kenyamanan itu terpaksa harus saya singkirkan sejenak untuk mengurangi beban mental dalam pekerjaan, meskipun beban lain terkadang juga timbul oleh karenanya walaupun sekejap.

Seperti yang terlihat pada foto, belum juga saya melepas semua pakaian adat yang penuh keringat, saya sudah harus mengambil laptop untuk menyelesaikan beberapa hal. Ruang tidak mengijinkan saya untuk memiliki waktu sepenuhnya saat itu, sehingga masih saja harus memikirkan masalah yang tidak ada pada ruang dimana saya berada saat itu.

Saya sadar, saya masih perlu banyak belajar untuk bisa menempatkan diri dalam ruang dan memilih waktu yang tepat. Semoga Bapa Akasa dan Ibu Pertiwi selalu menuntun agar saya bisa selalu berada pada waktu dan ruang yang tepat. Selalu melihat keatas untuk motivasi diri, melihat kebawah untuk menjaga kerendahan hati dan menjadi manusia Bali seutuhnya.