Jangan Takut Gagal Nak. Segeralah Bangkit!

Tulisan ini saya tulis ulang setelah sebelumnya sudah saya tuliskan di Facebook tahun 2015. Kembali melihat video ini membuat saya terharu, sehingga membuka niat saya untuk menuliskannya kembali di Blog ini sebagai bahan bacaan jika anak – anaku sudah besar nanti, untuk mengingatkan mereka, bahwa jangan pernah takut akan kegagalan. Apa pun yang kalian takutkan, itulah yang akan kau dapatkan. Jika kalian saat ini sedang mengalaminya, segeralah bangkit dari ketakutan dan kegagalan. Jangan berhenti dikegagalan itu. Kalian harus terus bergerak. Berikut tulisan yang pernah saya buat di Facebook sebelumnya;

Hari ini adalah hari yang dinanti-nanti oleh anak saya, karena hari ini dia menari diatas panggung dan ditonton oleh banyak orang. Dia yang biasanya susah bangun pagi, hari ini dia bangun lebih awal, meskipun masih lebih siang dari teman – temannya yang sudah di sekolah pukul 5 pagi.

Saya pun meluangkan waktu untuk melihat ia menari pertama kalinya diatas panggung. Saking exited nya saya ingin melihat dia menari, saya sampai lupa jika hari ini saya ada janji penting di kantor, sehingga setelah semua selesai, saya harus buru-buru berangkat.

Begitu dia muncul diatas panggung, dia begitu bersemangat. Tubuhnya meliuk, senyumnya memikat dan hentakan kakinya mantap. Membuat saya senang, dan langsung mengabadikan momen tersebut dalam video.

Namun, beberapa menit berjalan, tiba – tiba saja bunga yang menghias kepalanya jatuh, lalu seketika ia menghentikan gerakannya, senyum manisnya hilang berubah menjadi cemberut dan malu.

Awalnya, saya tidak memperhatikan bunganya jatuh dari kepala, sampai ibu gurunya menghampiri dan memakaikan kembali bunganya. Saat itulah saya menyadari, bahwa dia sedang merasa malu dan memerlukan support.

Saya matikan kamera, lalu langsung menuju depan panggung dan berusaha memberikan support.

“Lanjutkan Kirana, sudah bagus, Lihat Gek Tyas.” Saya melihat air matanya sudah mulai menetes. Saya pikir dia tidak akan mau melanjutkan menari, tetapi kemudian ibu gurunya datang lagi memegang dan menggerakan tangannya agar dia mulai mengingat gerakan yang saya yakin saat itu dia sudah lupa entah bagaimana.

Saya dan Ibu nya terus berada didepannya, memberikan dia acungan jempol pada setiap gerkan yang dia lakukan sendiri saat itu. Lambat laun, dia pun mulai percaya diri kembali dan mulai mengingat gerakan – gerakan tarinya sampai akhir.

“Jangan takut gagal nak. Jika gagal, bangkitlah dengan segera dan jangan berlama – lama dalam kesedihan, karena kami akan selalu ada disampingmu. We proud of you” Bisiku dalam hati.