Anak Muda, Mari Bersatu Membangun Desa

Beruntung kemarin kami diberikan kesempatan untuk berdialog dengan para pemuda di dua Banjar, Bengkel Gede dan Bengkel Buduk. Ini sebagai langkah awal untuk mempersatukan pemuda desa termasuk pemuda di banjar Telengis dan Bengkel Kawan suatu saat nanti.

Kita harus sadar, Anak muda adalah tulang punggung desa. Dari merekalah gagasan dan ide masa depan itu lebih banyak muncul. Hanya saja, saat mereka berhadapan langsung dengan para sesepuh dan tokoh desa, mereka menjadi pasif.

Pasif untuk berpendapat karena rasa enggan, malu dan rendah karena mungkin ide-idenya dianggap tidak relevan.

Kemarin, saya dan beberapa teman lain, mencoba untuk berkumpul dengan beberapa anak muda desa Bengkel. Kami merasa di usia kami saat ini yang sudah berkepala 3, adalah waktu yang tepat untuk kami gunakan sebagi jembatan antar generasi. Generasi muda yang penuh visi dan generasi senior yang lebih banyak memiliki wewenang.

Dialog kami mengalir santai kurang lebih sekitar dua jam. Saya sampaikan kepada mereka bahwa kemampuan mereka saat ini sangat dibutuhkan oleh desa. Kemajuan jaman, menuntut desa untuk bergerak lebih agresif dan aktif. Karena itu, muda dan mudi harus ikut berperan penting dalam hal ini.

Siapa lagi yang kita harapkan untuk mau terjun jika bukan anak-anak muda ini. Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, anak – anak muda harus berani menunjukan dan membuktikan kepada generasi senior bahwa mereka pun bisa berbuat sesuatu. Tentu dengan tuntunan para sesepuh.

Di Desa, kami memiliki atlet dan seniman yang berprestasi, dimana mereka seharusnya dipandang sebagai asset desa yang suatu saat nanti pasti akan memiliki ruang untuk kontribusi terhadap desa.

Dari dialog yang kami adakan tersebut, sebagian besar dari mereka mengungkapkan minimnya apresiasi terhadap prestasi tersebut. Mereka berharap agar suatu saat kreatifitas dan kegiatan olah raga lebih banyak lagi diberikan ruang.

Pada akhirnya, kami bersepakat untuk tetap menjaga persatuan pemuda dan pemudi antar banjar. Pertemuan kemarin hanyalah sebuah langkah awal. Kesanggupan mereka untuk bersama – sama membangun desa sudah membuat bulu kuduk saya merinding. #HidupAnakMuda